TERANCAM

MEDAN - Pengurus PSMS Julius Raja SE mengimbau manajer tim PSMS Sihar Sitorus mengurungkan niatnya mundur dari Copa Indonesia 2008. Sebab, sanksinya sangat berat bagi PSMS, yaitu dicabutnya lisensi profesionalisme mereka oleh BLI.

Julius Raja yang dihubungi di Medan mengaku, telah dihubungi pihak BLI dalam hal ini Bernard Limbong setelah manajemen PSMS tidak memenuhi panggilan BLI, Selasa (4/11).

Ketua I PSMS Drs H Afifuddin Lubis MSi bersama Direksi PT PSMS Doli Siregar maupun Hardi Mulyono SE MAP selaku pemegang mandat Ketua Umum PSMS, hendaknya membujuk Sihar membatalkan niatnya demi keselamatan klub milik masyarakat Medan dan Sumut tersebut.

Tetapi PSMS juga bisa balik mengancam PSSI bila lisensinya dicabut. Sebab semestinya PSSI konsisten karena aturan Badan Liga Indonesia (BLI) itu keluar, untuk aturan pertandingan kompetisi reguler profesional bukan digunakan untuk Copa.

"Jelas tidak tepat kalau ada tim yang sedang mengikuti kompetisi reguler dan tak bisa ikut Copa, maka lisensi profesionalnya dicabut. Ini harus dipikirkan dulu," sebut pengurus PSMS lainnya Drs Hendra DS.

Menurut Hendra, PSMS seharusnya juga mengklaim PSSI karena PSMS yang tidak mempunyai sarana prasarana lengkap tidak diperbolehkan tanding di Medan, sebaliknya ada tim yang tidak memenuhi persyaratan justru bisa memanfaatkan stadionnya. Ini menggelikan," lanjutnya.

Sedangkan Komisaris PT PSMS Drs Benny Tomasoa mengungkapkan, keputusan untuk mempertimbangkan ikut turnamen tahunan di tanah air itu disampaikan salah seorang manajemen kepadanya setelah dua hari sebelumnya mengadakan rapat dengan jajaran pengurus dan PT PSMS.

"Terus terang, adanya ancaman dari PSSI membuat pihak pengelola harus berpikir ulang," beber Benny, seraya menambahkan dana Copa di luar budget setelah PSMS tidak dizinkan mempergunakan Teladan dan Gelora Bung Karno sebagai home base.

PSMS yang berada di urutan papan bawah klasemen sementara Liga Super 2008, dijadwalkan menjamu Persiraja Banda Aceh pada 25 November dan 3 Desember tandang ke Banda Aceh.

"Kondisi keuangan tetap berat, apalagi PSMS tidak dapat bantuan APBD. Tapi itu tanggung jawab manajemen, entah bagaimana caranya PSMS dituntut harus tetap ikut Copa," tambah Benny.
(fjr)